Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi

Apakah anda ingin belajar menulis buku. Anda bisa mengunjungi blog ini disini, belajarmenulistips. Di blog ini, ada banyak pembahasan dan karya yang berhubungan dengan penulisan. Tentunya, salah satunya adalah tentang cara membuat buku cerita fiksi.

Hai RG Squad, kalian penggemar buku genre apa nih? Novel, cerpen, biografi, dongeng, atau esai? Tahukah kamu, buku memiliki 2 jenis yakni buku fiksi dan buku nonfiksi. Pada buku-buku seperti novel dan kumpulan cerpen, penulis mampu menciptakan alur cerita yang sangat menarik, sampai-sampai kita terbawa pada alur yang diceritakan. Untuk menulisnya, memang dibutuhkan pengetahuan yang luas dan juga daya imajinasi yang bebas. Hal ini berbeda dengan esai, jurnal, ataupun biografi. Kira-kira apa ya yang membuatnya berbeda? Simak penjelasannya!

Banyak orang masih bingung membedakan antara karangan fiksi dan nonfiks. Perbedaan antara fiksi dan nonfiksi sebenarnya sangat sederhana.

Fiksi adalah jenis tulisan yang hanya berdasarkan imajinasi. Dia hanya rekaan sipenulisnya. Jadi, jenis-jenis karya seni berikut ini merupakan karya Fiksi : Cerita pendek (cerpen), novel, cerita sinetron, telenovela, drama, film drama, film komedi, film horor, film laga.

Nonfiksi adalah tulisan-tulisan yang isinya bukanlah fiktif, bukan hasil imajinasi/rekaan si penulisnya. Dengan kata lain, nonfiksi adalah karya seni yang bersifat ofktual. Hal-hal yang terkandung di dalamnya adalah nyata., benar-benar ada dalam kehidupan kita. Jadi, jenis-jenis karya seni berikut ini merupakan karya nonfiksi : Aetikel, opini, resensi buku, karangan ilmiah, skripsi, tesis, tulisan-tilisan yang berisi pengalaman pribadi si penulisnya (seperti diary, chiken soup for the soul, laporan perjalanan wisata), berita di koran/majalah/tabloid, film dokumenter, dan masih banyak lagi.

Jika buku fiksi itu berisi khayalan, maka sebaliknya dengan buku non-fiksi. Non itu tidak, fiksi itu khayalan. Ini artinya, buku non-fiksi adalah buku yang isinya tidak bersifat khayalan alias kenyataan alias based on fact.

Mau membuat buku? Baca disini

Masih dari ruangguru, dijelaskan bahwa biasanya, jenis buku non-fiksi ini memuat aneka kejadian sebenarnya dan bersifat informatif. Karena sifatnya yang bukan khayalan, maka untuk membuat buku nonfiksi akan diperlukan suatu pengamatan dan data. Sebab, informasi yang termuat dalam buku non-fiksi ini harus dapat dipertanggungjawabkan.

Unsur-unsur Buku Fiksi dan Nonfiksi

Unsur-unsur buku nonfiksi meliputi pecahan cover buku, rincian subbab buku, judul subbab, isi buku, cara menyajikan isi buku, bahasa yang digunakan, sistematika penulisan.

Sedangkan unsur-unsur buku fiksi terdiri dari pecahan cover buku, rincian subbab buku, judul subbab, tokoh dan penokohan, tema cerita, bahasa yang digunakan, dan penyajian alur cerita.

Dalam hal acara mengomentari buku fiksi dan nonfiksi, unsur-unsur yang tertera di atas ialah teladan dasar. Boleh saja tiruana unsur dimasukkan ke dalam komentar, boleh juga spesialuntuk sebagian.

Pengertian Jenis-jenis Buku Fiksi

Berikutnya adalah buku roman, roman adalah suatu karya sastra dengan karangan panjang dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perilaku tokohnya.

Lalu ada buku antologi cerpen atau bisa juga antologi puisi, yakni buku yang berisi kumpulan karya sastra cerita pendek dan syair-syair puisi.

Nah, antara novel, antologi cerpen dan roman ini seringkali memiliki suatu kesamaan. Lalu apa yang membedakan antara novel, cerpen dan roman?

Ciri-ciri pada cerpen adalah :

Menceritakan sebuah peristiwa dalam hidup seseorang
Dikemas dengan narasi yang pendek

Ciri-ciri novel adalah :

Menceritakan sebagian kecil kisah-kisah hidup seseorang
Narasinya lebih panjang daripada cerpen

Ciri-ciri roman adalah :

Menceritakan sebagian besar kisah-kisah hidup seseorang
Menceritakan sebagian kisah-kisah hidup seseorang hingga ia meningal

Mengesampingkan penggolongan buku fiksi dan non fiksi, suatu karya sastra sesungguhnya ditulis demi tujuan tertentu. Antara lain yang paling utama yakni bisa memperlihatkan manfaat bagi pembacanya. Misalnya saja sebuah buku sejarah gagal menyingkapkan apapun kepada masyarakat atau tak bisa mengaitkannya ke masa kini maka dianggap karya tersebut gagal. Namun kalau sebuah buku fiksi bisa memuaskan para pembacanya yang rela menyediakan waktu dan biaya untuk menikmatinya maka itu ialah sebuah karya yang sukses. Dalam bidang jurnalistik dikenal istilah jurnalisme sastra yaitu menulis gosip yang dalam hal ini sebagai karya non fiksi namun menganut bahasa sastra. Dengan begitu gosip tersebut dikala dibaca serasa menikmati sebuah novel. Meskipun gosip itu menuliskan fakta atau data faktual.

https://blog.ruangguru.com/perbedaan-buku-fiksi-dan-nonfiksi
https://tanyaperbedaan.blogspot.com/2018/08/perbedaan-buku-fiksi-dan-non-fiksi.html
http://indahpitaks7.blogspot.com/2015/09/perbedaan-antara-fiksi-dengan-nonfiksi.html
http://www.academicindonesia.com/pengertian-buku/
https://duniainformasisemasa354.blogspot.com/2016/11/perbedaan-contoh-unsur-unsur-buku-fiksi.html
https://portal-ilmu.com/perbedaan-buku-fiksi-dan-non-fiksi/
http://fahrezawirawan.blogspot.com/2013/10/perbedaan-fiksi-dan-nonfiksi.html